Selama masa pandemic Covid-19 berlangsung, Kemendikbud RI sedang mencari strategi pembelajaran jarak jauh yang paling efektif agar tujuan pendidikan nasional tetap tercapai. Selama masa pandemic, proses pembelajaran dilakukan secara daring. Dengan perubahan kebiasaan pembelajaran yang tadinya dilakukan secara tatap muka, pembelajaran sekarang dilakukan dengan jarak jauh.
Penerapan pembelajaran jarak jauh juga memberikan tantangan bagi guru di berbagai jenjang pendidikan untuk menyusun skenario pembelajaran yang ideal. Proses pembelajaran saat ini menargetkan tercapainya kecakapan abad 21 untuk mengintegrasikan kecakapan pengetahuan, sikap, dan keterampilan serta penguasaan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Kegiatan pembelajaran yang dilakukan diharapkan mampu mengembangkan kecakapan berkomunikasi, keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah, dan kecakapan kolaborasi.
Dalam merancang pendidikan di masa pandemic ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru agar rancangan pembelajaran jarak jauh yang dibuat menjadi efektif dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
-
Kondisi siswa yang beragam
-
Kondisi perekonomian orangtua
-
Ketersediaan sumber daya di sekitar siswa
Untuk mengakomodasi kondisi siswa dan orangtua yang sangat beragam, pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PBL) menjadi salah satu alternatif model pembelajaran masa pandemic yang cukup ideal.
Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dalam PBL siswa diberi kesempatan untuk mengkonstruksi kegiatan belajarnya dengan puncak menghasilkan produk yang bernilai realistic.
Keunggulan PBL Sebagai Model Pembelajaran Daring
-
Penekanan proses pembelajaran difokuskan pada proses
-
Proses pembelajaran memungkinkan siswa untuk menggabungkan keterampilan menganalisis, meneliti, berkreasi, sampai mempresentasikan karya yang dibuat
-
Proyek dapat mengakomodasi keragaman kondisi siswa dan lingkungan sekitarnya
-
Siswa dapat bereksplorasi lebih dengan memanfaatkan lingkungan di sekitarnya dan sarana prasana yang dimiliki.
-
PBL cocok diterapkan untuk berbagai jenjang pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
Langkah-langkah PBL
Dalam melaksanakan PBL, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut
-
Menentukan Topik
Topik proyek dapat berawal dari pertanyaan atau masalah yang paling mendasar untuk dijadikan sebagai proyek yang dapat dilakukan oleh siswa.
-
Membuat Desain Perencanaan Proyek
Rancangan proyek dapat dibuat oleh guru bersama siswa. Tetapi untuk kelas 1,2,3 SD biasanya perencanaan lebih banyak dilakukan oleh guru. Guru dapat memberikan gambaran awal mengenai arah proyek kemudian siswa mendetailkan perencanaan proyek tersebut. Proyek tersebut dapat dilakukan secara individu atau mewajibkan kerjasama dengan anggota keluarga yang lain.
Rancangan proyek menjadi hal yang wajib. Pasalnya rancangan tersebut memungkinkan guru untuk melakukan penilaian apakah siswa mampu mengambil keputusan di setiap langkah PBL. Jadi guru nantinya juga dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap langkah-langkah PBL tersebut.
-
Membuat Jadwal Pengerjaan Proyek
Jadwal pengerjaan proyek dapat dibuat secara mandiri oleh siswa dengan batas waktu pengumpulan yang ditentukan oleh guru. Misalnya guru memberikan waktu selama 2 minggu, maka siswa dapat menentukan jadwal mengenai hal apa saja yang akan dilakukan dalam waktu 2 minggu tersebut untuk menyelesaikan proyeknya.
-
Guru Melakukan Monitoring Pengerjaan Proyek
Dalam proses pengerjaan proyek, guru tetap perlu melakukan monitoring untuk mengetahui perkembangan proyek tersebut. Bahkan guru juga dapat memberikan pendampingan pada siswa yang mengalami kesulitan atau hambatan belajar untuk mencari solusi permasalahan yang dihadapi.
-
Pengujian Hasil
Setelah proyek selesai atau siswa sudah berhasil membuat produk yang diharapkan dalam proyek, siswa atau guru dapat melakukan pengujian hasil. Dalam pembelajaran jarak jauh, guru dapat memberikan pertanyaan panduan agar siswa dapat melakukan pengujian secara mandiri atau melakukan video call terhadap siswa untuk menguji hasil tersebut. Dalam tahap ini, siswa juga dapat melakukan presentasi dalam bentuk video.
-
Evaluasi
Dalam tahap ini guru dan siswa dapat melakukan evaluasi keberhasilan proyek yang telah dilakukan dan menentukan tindak lanjut dari proyek tersebut.
Dalam proses PBL, guru dapat menyisipkan materi pelajaran yang relevan. Untuk pendidikan di tingkat sekolah dasar, proyek dapat menggunakan sistem pembelajaran tematik yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus. Tetapi untuk siswa di jenjang SMP, SMA/K, dan perguruan tinggi, proyek sebagai model pembelajaran masa pandemic dapat difokuskan ke materi yang spesifik. (Amarulloh / amrul.id)